MARI KEMBALIKAN PENDIDIKAN INDONESIA
Kehidupan modern yang maju membuat tuntutan kepada setiap orang mendapatkan kehidupan yang layak/ lebih tak terkecuali bagi seorang pendidik. Hal ini dapat tercermin dari maraknya aksi demonstrasi yang dilakukan oleh para pendidik (guru) untuk menuntut kenaikan gaji mereka, sehingga merusak citra pendidik (guru) dan tujuan mulia pendidikan, namun kitapun tak bisa serta merta langsung menyalahkan para pendidik dan menganggap mereka sebagai manusia yang mementingkan diri pribadi mereka karena itu semua adalah suatu kewajaran yang pasti terjadi di zaman seperti sekarang ini.
Kehidupan modern yang maju membuat tuntutan kepada setiap orang mendapatkan kehidupan yang layak/ lebih tak terkecuali bagi seorang pendidik. Hal ini dapat tercermin dari maraknya aksi demonstrasi yang dilakukan oleh para pendidik (guru) untuk menuntut kenaikan gaji mereka, sehingga merusak citra pendidik (guru) dan tujuan mulia pendidikan, namun kitapun tak bisa serta merta langsung menyalahkan para pendidik dan menganggap mereka sebagai manusia yang mementingkan diri pribadi mereka karena itu semua adalah suatu kewajaran yang pasti terjadi di zaman seperti sekarang ini.
Mencerdaskan kehidupan bangsa, itulah salah satu cita-cita mulia bangsa ini yang sangat tercermin dalam bidang pendidikan. Dalam pasal 31 ayat 3 dijalaskan bahwa :
"Pemerintah mengupayakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang".
Jadi secara tidak langsung untuk mencerdaskan kehidupan bangsa adalah tugas utama dari pendidikan, dimana cerdas bukanlah hanya berarti pintar secara inteletktual tapi juga pintar secara ekonomi, social ,politik, agama dan sebagainya.
Dalam mewujudkan itu semua, tidaklah mudah dan sangat sulit karena pada dasarnya bangsa ini memiliki kemampuan, kemauan yang terbatas dan kekurangan yang relatif banyak dan juga ditambah dengan kekurangtegasan para aparatur pemaerintahan dalam menjalankan tugas dan kebijakan yang ada sehingga untuk memfokuskan dan memprioritaskan kebijakan dalam bidang pendidikan sangat sulit walaupun memang mungkin saja bisa.
Oleh karena itu untuk meningkatkan atau mewujudkan mutu pendidikan Indonesia dapat dimulai dari konsistensi pemerintah terhadap kebijakan tentang pendidikan. Dalam konsideren undang-undang dinyatakan " bahwa sistem pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi dan efisiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangf an sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan local, nsional, dan global sehingga perlu dilakukan pembaharuan pendidikan secara terencana, terarah dan berkesinambungan".
Berangkat dari hal kecil yang sangat berperan penting itulah kita harus memajukan pendidikan Indonesia, karena ketika kebijakan/keputusan pemerintah tidak dapat terealisasikan, misalnya anggaran bagi pendidikan yang 20%,pemerintah dapat mengecilkan biaya pendidikan sehingga memberikan kesempatan kepada setiap orang untuk mengenyam pendidikan, tidak kaya, maupun miskin (walaupun mungkin memang sulit namun tak ada salahnya kita mencoba), sebab dengan pendidikan kita mampu mewujudkan segala sistem yang mapan dari berbagai bidang namun jika hanya pemerintah saja yang bekerja atau berperan, itu semua takkan cukup karena peran dari masyarakatpun sangat penting sehingga wajiblah bagi kita semua untuk membantu pemerintah dalam merwujudkan tujuan mulia pendidikan.
Oleh karena itu sangat dibutuhkan kerjasama antar seluruh komponen bangsa, agar tujuan pendidikan dan salah satu tujuan bangasa menjadi jelas dan bersama bekerja untuk mencerdaskan kehidupan bangsa serta kita harus ingat bahwa janganlah memikirkan apa yang dapat diberikan negara, pemerintah padai kita tapi pikirkanlah apa yang dapat kita berikan pada negara, dan pemerintah.
Kata efektif adalah sebuah kata yang mudah untuk diucapkan namun butuh usaha maksimum dan kontinyu untuk memperolehnya. Kata ini dapat bergabung dengan kata pendidikan menjadi "pendidikan yang efektif" dan selanjutnya kita dapat bertanya sudah efektifkah pendidikan kita atau hanya sekedar asal-asalan saja?
Dari tiga bentuk pendidikan yaitu pendidikan formal, informal dan non formal, maka pendidikan formal paling banyak disorot mulai dari mutu sampai dengan keefektifannya. Pendidikan formal yang mencakupi kurikulum, sarana, dan prasarananya dan lingkungan masyarakat yang ikut mempengaruhinya.
Apakah suatu pendidikan yang diselenggarakan sejak dari bangku SD sampai perguruan tinggi atau paling kurang sampai untuk tingkat SLTA sudah efektif atau belum. Keefektifan sebuah sekolah sangat dipengaruhi oleh latar belakang rumah tangga tempat asal anak-anak didik dan keadaan masyarakat sekeliling sekolah. Rumah tangga dan masyarakat yang memiliki SDM yang sangat memadai dan kondisi keuangan yang cukup mapan akan membantu terselenggaranya suatu sekolah yang efektif.
Sekolah yang efektif tentu akan menjadi sekolah idola dan akan diserbu oleh banyak calon anak didik setiap awal tahun pelajaran dimulai. Anak yang efektif sangat ditentukan oleh faktor rumah dan faktor sekolah yaitu rumah yang efektif dan sekolah yang efektif pula.
Kualitas seorang anak didik sangat ditentukan dan dipengaruhi oleh budaya dan suasana belajar di rumah dan di sekolah. Beberapa faktor pendukung kualitas anak di rumah adalah seperti tingkat sosial ekonomi dan Sumber Daya Manusia (SDM) orang tua serta pengaruh teman bermain dan hiburan. Sedangkan faktor pendukung di lingkungan sekolah adalah seperti tingkat SDM dan kehangatan pribadi guru, fasilitas penunjang, sarana belajar dan pengaruh budaya dan iklim belajar di sekolah itu sendiri.
Lebih dari separoh waktu kehidupan anak dihabiskan di rumah. Famili dan orang tua mempunyai peranan sangat besar dalam menentukan pribadi anak. Kualitas mereka sangat ditentukan oleh tingkat pendidikan (SDM) orang tua dalam mendidik dan menumbuhkembangkan konsep belajar dalam keluarga. Kemampuan ekonomi orang tua punya peran dalam menyediakan fasilitas belajar. Ada anak dengan tingkat pendidikan orang tua rendah, biasa berhasil dalam belajar karena orang tua cukup tebal isi kantongnya untuk membiayai saran belajar. Ada lagi sebagian anak yang berasal dari keluarga dengan ekonomi kurang mampu, tetapi juga berhasil dalam belajar, karena orang tuanya sendiri kaya dengan wawasan SDM. Yang sangat beruntung adalah anak yang memiliki orang tua dengan SDM tinggi, kantong tebal dan teman-teman bermain memberikan pengaruh positif dalam belajar.
Pendidikan yang efektif tentu akan didukung oleh komponen-komponen yang juga efektif. Mereka adalah seperti sekolah efektif, kepala sekolah efektif, guru efektif dan murid yang efektif.
Sekolah yang efektif tentu mempunyai standar indikator seperti yang digambarkan oleh Sergio Vanio. Ia mengatakan bahwa kalau sekolah efektif murid-muridnya dinilai setiap tahun oleh pihak yang independen maka skor penilaiannya selalu meningkat. Murid-murid di sekolah itu sangat antusias dalam belajar dan ini tercermin dalam peningkatan prosentase kehadirannya. Guru sangat konsekwen dalam memberikan pekerjaan rumah (PR) dan menilai PR itu dengan konsisten. Sekolah memiliki program dan jadwal ekstrakurikuler di sekolah itu terdapat partisipasi orang tua dan masyarakat untuk peduli terhadap perkembangan dan kemajuan sekolah tersebut.
Sekolah efektif sangat menghargai waktu dan akan memanfaatkannya ibarat memanfaatkan uang. Tentu saja sebagian besar waktu itu digunakan untuk belajar. Guru-guru di sekolah yang efektif mampu melaksanakan proses belajar mengajar yang bebas dari gangguan dan memberikan pekerjaan rumah
Dari tiga bentuk pendidikan yaitu pendidikan formal, informal dan non formal, maka pendidikan formal paling banyak disorot mulai dari mutu sampai dengan keefektifannya. Pendidikan formal yang mencakupi kurikulum, sarana, dan prasarananya dan lingkungan masyarakat yang ikut mempengaruhinya.
Apakah suatu pendidikan yang diselenggarakan sejak dari bangku SD sampai perguruan tinggi atau paling kurang sampai untuk tingkat SLTA sudah efektif atau belum. Keefektifan sebuah sekolah sangat dipengaruhi oleh latar belakang rumah tangga tempat asal anak-anak didik dan keadaan masyarakat sekeliling sekolah. Rumah tangga dan masyarakat yang memiliki SDM yang sangat memadai dan kondisi keuangan yang cukup mapan akan membantu terselenggaranya suatu sekolah yang efektif.
Sekolah yang efektif tentu akan menjadi sekolah idola dan akan diserbu oleh banyak calon anak didik setiap awal tahun pelajaran dimulai. Anak yang efektif sangat ditentukan oleh faktor rumah dan faktor sekolah yaitu rumah yang efektif dan sekolah yang efektif pula.
Kualitas seorang anak didik sangat ditentukan dan dipengaruhi oleh budaya dan suasana belajar di rumah dan di sekolah. Beberapa faktor pendukung kualitas anak di rumah adalah seperti tingkat sosial ekonomi dan Sumber Daya Manusia (SDM) orang tua serta pengaruh teman bermain dan hiburan. Sedangkan faktor pendukung di lingkungan sekolah adalah seperti tingkat SDM dan kehangatan pribadi guru, fasilitas penunjang, sarana belajar dan pengaruh budaya dan iklim belajar di sekolah itu sendiri.
Lebih dari separoh waktu kehidupan anak dihabiskan di rumah. Famili dan orang tua mempunyai peranan sangat besar dalam menentukan pribadi anak. Kualitas mereka sangat ditentukan oleh tingkat pendidikan (SDM) orang tua dalam mendidik dan menumbuhkembangkan konsep belajar dalam keluarga. Kemampuan ekonomi orang tua punya peran dalam menyediakan fasilitas belajar. Ada anak dengan tingkat pendidikan orang tua rendah, biasa berhasil dalam belajar karena orang tua cukup tebal isi kantongnya untuk membiayai saran belajar. Ada lagi sebagian anak yang berasal dari keluarga dengan ekonomi kurang mampu, tetapi juga berhasil dalam belajar, karena orang tuanya sendiri kaya dengan wawasan SDM. Yang sangat beruntung adalah anak yang memiliki orang tua dengan SDM tinggi, kantong tebal dan teman-teman bermain memberikan pengaruh positif dalam belajar.
Pendidikan yang efektif tentu akan didukung oleh komponen-komponen yang juga efektif. Mereka adalah seperti sekolah efektif, kepala sekolah efektif, guru efektif dan murid yang efektif.
Sekolah yang efektif tentu mempunyai standar indikator seperti yang digambarkan oleh Sergio Vanio. Ia mengatakan bahwa kalau sekolah efektif murid-muridnya dinilai setiap tahun oleh pihak yang independen maka skor penilaiannya selalu meningkat. Murid-murid di sekolah itu sangat antusias dalam belajar dan ini tercermin dalam peningkatan prosentase kehadirannya. Guru sangat konsekwen dalam memberikan pekerjaan rumah (PR) dan menilai PR itu dengan konsisten. Sekolah memiliki program dan jadwal ekstrakurikuler di sekolah itu terdapat partisipasi orang tua dan masyarakat untuk peduli terhadap perkembangan dan kemajuan sekolah tersebut.
Sekolah efektif sangat menghargai waktu dan akan memanfaatkannya ibarat memanfaatkan uang. Tentu saja sebagian besar waktu itu digunakan untuk belajar. Guru-guru di sekolah yang efektif mampu melaksanakan proses belajar mengajar yang bebas dari gangguan dan memberikan pekerjaan rumah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar